kwd wilbar 3 juli 2010

kwd wilbar 3 juli 2010
photo album

Kamis, 03 Juni 2010

LATIHAN UJIAN PAK TARUNA AKPOL GANJIL TA 2010

I.            Lingkarilah huruf B jika benar, dan huruf S jika salah.

1.       B – S    Sikap fanatisme yang sempit menjadi kendala pluralisme.

2.       B – S    Setiap manusia pada dasarnya mempunyai kesadaran religius, yakni kesadaran bahwa ada suatu kodrat ilahi di atas realita dunia ini.

3.       B – S    Dalam sejarah hubungannya, ilmu pengetahuan tidak pernah mendominasi iman/agama.

4.       B – S    Dosa itu hanya sebagai dosa pribadi/individu. Tidak ada dosa sosial, yaitu dosa yang dilakukan oleh sekelompok orang.

5.       B – S    Hukum Taurat ialah undang-undang dasar Kerajaan Allah yang kekal, oleh karenanya sepatah katapun tidak akan ada yang lenyap.

6.       B – S    Orang Kristen Indonesia terpanggil untuk mewujudkan tanggung jawab sosial politik berdasarkan tiga segitiga acuan, yaitu iman Kristen, pancasila dan keyakinan religius lainnya.

7.       B – S    Mahasiswa / Taruna lebih banyak menguasai moral daripada seorang siswa SD/SMP, maka mahasiswa / taruna lebih pandai dan memiliki moral lebih baik.

8.       B – S    Hukum Tuhan dapat dirubah oleh manusia untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

9.       B – S    Pada dasarnya Gereja sebagai perkumpulan orang-orang kudus harus terpisah dan tidak perlu berfikir tentang masyarakat yang miskin dan tertindas.

10.    B – S    Yang dimaksud dengan nilai kesetiaan dalam tanggung jawab sosial politik orang Kristen adalah sikap empati terhadap kesuksesan dan kegagalan orang lain, setia kepada kawan, tetangga dan masyarakat.

 

 

 

II.            Lingkarilah pada huruf a, b, c atau d sebagai jawaban yang paling benar!

1.       Sebagai makhluk etis manusia mempunyai ..., kecuali:

    1. Kesadaran etis; untuk membedakan baik-buruk, benar-salah, dan bertanggungjawab-tidak bertanggungjawab.
    2. Kebebasan etis; yaitu kebebasan dalam menentukan pilihan.
    3. Pertanggungjawaban etis; yang berarti bertanggungjwab atas kebebasan yang dipergunakan.
    4. Penghargaan etis; yaitu mengharapkan penghargaan dalam melakukan tindakan etis.

      2.    Pengertian penyataan umum adalah:

    1. Cara Allah menyatakan diri melalui ciptaan, sejarah dunia, dan suara hati.
    2. Cara Allah menyatakan diri melalui Tuhan Yesus Kristus.
    3. Cara Allah menyatakan secara langsung dalam penglihatan.
    4. Cara Allah menyatakan diri dan kehendak melalui firman-Nya.

      3.    Pengertian penyataan khusus adalah:

    1. Cara Allah menyatakan diri melalui ciptaan, sejarah dunia, dan suara hati.
    2. Cara Allah menyatakan secara langsung dalam penglihatan.
    3. Cara Allah menyatakan diri dan kehendak melalui firman-Nya dan mencapai puncaknya dalam diri Tuhan Yesus Kristus.
    4. Cara Allah menyatakan diri melalui karya Roh Kudus.

4.       Salah satu implikasi dari pengertian bahwa manusia adalah Gambar Allah:

a.       Setiap manusia adalah gambar Allah, maka pada dasarnya setiap manusia mempunyai tanggungjawab atas kesegambarannya dengan Allah.

b.      Manusia sebagai gambar Allah, diberi hak untuk mengekplotasi ciptaan lain dengan tidak bertanggungjawab.

c.       Manusia sebagai gambar Allah harus menguasai sesamanya karena salah satu sifat Tuhan adalah Mahakuasa.

d.      Tidak semua manusia adalah gambar Allah, sehingga bisa saling menguasai dengan menjadi “homo homini lupus” (manusia menjadi serigala atas sesamanya).

 5.       Pernyataan yang benar tentang sejarah hubungan iman dan ilmu pengetahuan adalah:

a.       Iman dan ilmu pengetahuan saling mendominasi.

b.      Iman dan ilmu pengetahuan tidak saling mendominasi.

c.       Iman dan ilmu pengetahuan berjalan sendiri-sendiri.

d.      Iman dan ilmu pengetahuan tidak saling berhubungan

         6.       Beberapa pengertian hukum dapat dilihat dari uraian berikut, kecuali:

a.       Peraturan atau adat resmi yang mengikat oleh penguasa atau pemerintah.

b.      Undang-undang atau peraturan yang dipergunakan untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat.

c.       Patokan atau kaidah-kaidah mengenai suatu peristiwa.

d.      Keputusan yang ditetapkan hakim di pengadilan untuk membela penguasa.

  1. Untuk bisa mengenal siapakah Allah, agama Kristen mengajarkan bahwa manusia harus mempunyai kesadaran, kecuali:

a.       Manusia adalah manusia yang terbatas.

b.      Allah adalah Allah yang tidak terbatas.

c.       Allah menyatakan diri kepada manusia.

d.      Allah tidak menyatakan diri kepada manusia.

          8.       Kendala-kendala pluralisme di Indonesia antara lain, kecuali:

a.       Adanya sikap fanatisme yang sempit.

b.      Adanya sikap saling mencurigai.

c.       Adanya politisasi agama sebagai kendaraan politik.

d.      Adanya kesadaran perlunya saling menghargai antar agama.

  1. Menurut Kawrence Kohlberg terdapat berapa tahap perkembangan moral seseorang:

a.       5 tahap

b.      7 tahap

c.       8 tahap

d.      6 tahap

        10.   Guna menciptakan dan memberlakukan hukum di dunia, Hukum Taurat berfungsi sebagai:

a.       Undang-undang Dasar  yang perlu diamandemen.

b.      Undang-undang Dasar yang tidak bisa digantikan dan dihilangkan

c.       Hukum lain yang tidak perlu dan tidak bisa dilakukan bersama dengan hukum dunia.

d.      Hukum tandingan.

         11.   Pengertian eksklusivisme adalah:

a.       Sikap yang hanya mengakui agamanya sebagai agama yang paling benar.

b.      Sikap yang dapat memahami dan menghargai agama lain dengan eksistensinya, tetapi tetap memandang agamanya sebagai satu-satunya jalan menuju keselamatan.

c.       Sikap yang saling menerima, menghargai, dan memandang agama lain sebagai agama yang baik serta memiliki jalan keselamatan.

d.      Sikap menduakan agama.

  1. Apakah pengertian etika kristen:

a.       Wujud tabiat dan perilaku kehidupan yang baik dan benar dari orang Kristen berdasarkan penyelamatan Tuhan Yesus Kristus.

b.      Sikap kehidupan orang Kristen berdasarkan penyelamatan Tuhan Yesus Kristus.

c.       Wujud pemikiran orang Kristen berdasarkan penyelamatan Tuhan Yesus Kristus.

d.      Ide-ide orang Kristen berdasarkan penyelamatan Tuhan Yesus Kristus.

       13.   Yang dimaksud dengan tipe perbincangan (dialogue) dalam hubungan iman dan ilmu pengetahuan adalah:

a.       Ilmu pengetahuan yang menggunakan logika dan inderawi dalam mencari pengetahuan berhadapan dengan iman yang menggunakan Kitab Suci sebagai satu-satunya sumber kebenaran.

b.      Ilmu pengetahuan dan iman yang berjalan sendiri-sendiri dengan tanpa saling mempengaruhi.

c.       Hubungan yang saling terbuka dan saling menghormati antara ilmu pengetahuan dan iman.

d.      Hubungan yang bertumpu pada keyakinan bahwa pada dasarnya kawasan penelaahan dan tujuan ilmu pengetahuan sama dan menyatu dengan tujuan agama.

 

  1. Berikut tiga sumber kebenaran yang menjadi pedoman dari nikai kebenaran, kecuali:

a.       Kebenaran Tuhan yang abadi.

b.      Kebenaran akademik yang selalu dikaji ulang sesuai perkembangan dan penemuan baru.

c.       Kebenaran konsensus yang merupakan hasil kesepakatan nasional bangsa Indonesia.

d.      Kebenaran pribadi.

        15.   Dari empat tipe hubungan antara iman dan ilmu pengetahuan yang diungkakan oleh Ian Barbour, agama Kristen lebih memilih pada tipe :

a.       Tipe pertentangan (Conflict)

b.      Tipe perpisahan (Independence)

c.       Tipe perbincangan (dialogue)

d.      Tipe perpaduan (integration)

        16.   Berikut beberapa tokoh yang mengharapkan agama berperan di tengah peradaban manusia oleh berbagai teknologisasi, kecuali:

a.       Erich Fromm dengan karyanya The Revolution of Hope.

b.      Gabriel Marcel dengan karyanya Against Mass-Society.

c.       Reisman dengan karyanya The Lonely Crowd

d.      Ian Barbour dengan karyanya Etics in an Age of Technology.

        17.   Tiga aspek dialog dan kerjasama antar umat beragama, kecuali:

a.       Hanya jika kita memhami nilai-nilai ritus, ajaran dan simbol-simbol agama lain, maka kita dapat memahami orang lain secara sungguh-sungguh.

b.      Hanya jika kita berusaha memahami kepercayaan orang lain, maka kita dapat memahami iman kita sendiri secara sugguh-sungguh, kekuatan dan kelemahan, segi-segi yang konstan dan berubah.

c.       Hanya jika kita berusaha memahami kepercayaan orang lain, maka kita dapat menemukan dasar yang sama – meskipun ada perbedaannya – dapat menjadi landasan untuk hidup bersama di dunia secara damai.

d.      Hanya jika kita berusaha memahami kepercayaan sendiri dan menerapkannya bagi orang lain.

        18.   Beberapa kompleksitas (keberagaman) yang harus dihadapi oleh Taruna dengan memiliki moral Kristiani pada kehidupan modern antara lain, kecuali:

a.       Pluralitas agama.

b.      Pluralitas suku.

c.       Pluralitas budaya.

d.      Pluralitas politik.

        19.   Kata bersekutu dalam Alkitab dikenal dengan sebutan bahasa Yunani:

a.       Marturia.

b.      Diakonia.

c.       Koinonia.

d.      Glosolali.

        20.   Yang bukan merupakan acuan yang dipergunakan untuk mewujudkan tanggungjawab sosial dan politik:

a.       Iman Kristen,

b.      Pancasila.

c.       UUD 1945.

d.      Keyakinan religius lainnya.

 

 

 

III.            Jodohkanlah pernyataan pada kolom sebelah kiri yang sesuai dengan kolom sebelah kanan!

1.     Allah menyatakan diri melalui penciptaan, sejarah dunia, dan suara hati.

2.     Ketika Ilmu pengetahuan menggunakan logika dan inderawi dalam mencari pengetahuan, sedangkan Iman menggunakan Kitab Suci yang tak ada salahnya dalam mencari pengetahuan, dan  keduanya saling mengklaim kebenaran dan saling tidak menghargai; merupakan tipe ...

3.     Salah satu yang perlu disadari untuk mengetahui “Siapakah Allah” menurut pandangan agama Kristen.

4.     Ajaran baik-buruk yang ditentukan berdasar kehidupan, perilaku, sikap, dan tutur kata Yesus Kristus.

5.     Memahami dan menghargai agama lain dengan eksistensinya.

6.     Manusia diberi kemampuan untuk berhubungan, berkomunikasi atau merespon Allah.

7.     Ketika iman dan ilmu pengetahuan berjalan sendiri-sendiri dalam bidangnya masing-masing dengan tidak saling mengganggu dan tidak saling mempedulikan, merupakan tipe ...

8.     Manusia tidak lebih tinggi dari khaliknya dan selalu tergatung pada khaliknya, selalu berada di bawah daulat khaliknya, namun juga diberi kuasa oleh khaliknya adalah wujud ...

9.     Agama yang sanggup menghidupkan inisiatif dan memberdayakan umat secara utuh untuk secara habis-habisan berjuag menegakkan kebenaran.

10.  Merdeka dari ketakutan, penindasan dan cengkraman dari pihak manapun.

 

a.             Penyataan khusus

b.            Manusia yang terbatas tidak mungkin mengenal Allah yang tidak terbatas

c.             Penyataan Umum

d.            Allah sebagai pribadi

e.            Makhluk religius

f.              Makhluk sosial

g.             Mandataris Allah.

h.            Etika Kristen

i.               Jiwa etika Kristen

j.              Tipe pertentangan

k.             Tipe perpisahan

l.               Tipe perbincangan

m.          Tipe perpaduan

n.            Paradigma baru agama

o.            Pardigma moral

p.            Nilai kebangsaan

q.            Nilai kemerdekaan

r.              Inklusivisme

s.             Pluralisme

t.              Inklusivisme

u.            Pluralisme

 

 

 

IV.            Jawablah lima (5) dari delapan (8) pertanyaan essay berikut ini!

1.       Apakah pengertian bahwa manusia adalah makhluk rasional? Jelaskan

2.       Apa makna “Garam dan Terang Dunia” bagi Gereja, bagaimana Taruna mewujudkannya?

3.       Etika kristen adalah salah satu etika yang ada dalam masyarakat. Jelaskan apakah etika kristen itu?

4.       Sebutkan 3 sikap masyarakat terhadap kerukunan antar umat beragama, sikap mana yang perlu dikembangkan oleh Gereja? Jelaskan!

5.       Sebutkan 4 tipe hubungan antara iman dan ilmu pengetahuan! Kristen lebih memilih yang mana dari keempat tipe tersebut? Jelaskan!

6.       Bagaimanakah sikap anda sebagai orang yang mengimani bahwa Tuhan adalah sebagai Sang Pencipta Yang Mahakuasa?

7.       Jelaskan pengertian bahwa manusia berbuat dosa bukan karena ingin berdosa, tetapi karena mengharapkan kebahagiaan dari dosa itu sendiri!

8.       Sebutkan nilai-nilai yang dijadikan acuan tanggung jawab sosial politik orang Kristen dan beri penjelasannya! (sedikitnya 7 nilai)

 

Rabu, 02 Juni 2010

DALAM PIMPINAN ROH KEBENARAN

Renungan oleh: kang PUTRA

 

Bacaan : Yohanes 16:12-16

 

Anak saya berumur 2 tahun 9 bulan, sedang senang-senangnya belajar naik sepeda roda empat. Setiap sore ia meminta naik sepeda di jalanan di depan rumah. Pada saat ia belajar naik sepeda, salah satu dari kami (orang tua) pasti menyertai untuk mengawasi dan mengarahkan ketika dia sudah tidak lagi di tepi. Pada suatu sore, ketika anak kami bersepeda bersama-sama anak-anak sebayanya, tiba-tiba ia membelokan stang sepedanya. Pada saat itu saya sudah memberikan arahan untuk berhenti dulu, tetapi ia malah mengayuh pedal sepeda semakin kencang. Maka keluarlah ia dari jalanan yang dicor agak tinggi dari tanah, dan jatuh. Hasilnya adalah luka pada tubuh, bagian sepeda yang rusak, dll.

            Manusia hidup di dunia menghadapi berbagai  persoalan dan kesulitan hidup yang menuntut kebijaksanaan dalam menghadapinya.  Ada persoalan tentang pekerjaan, pendidikan anak-anak, perekonomian, hubungan dengan sesama, utang-piutang, dan lain sebagainya yang masing-masing disertai dengan kesulitan-kesulitan tersendiri. Tidak sedikit kehidupan dan perilaku orang Kristen yang menyebut diri orang yang percaya kepada Tuhan Yesus dalam menghadapi persoalan dan kesulitan, seringkali seperti anak saya yang berumur 2 tahun 9 bulan tersebut. Karena sekalipun Tuhan Yesus sudah memberikan Roh Kebenaran yang akan selalu menuntun dalam kebenaran namun seringkali ia menjalani hidup dengan tidak menuruti apa yang ditunjukkan oleh Roh Kebenaran tersebut. Apa dampaknya? Terjatuhlah orang tersebut, rusaklah kehidupannya, dll. Bukankah Tuhan Yesus pernah bersabda dalam Yohanes 16:13a;Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;” Apabila kita cermati kalimat yang diucapkan oleh Tuhan Yesus adalah Roh yang datang itu adalah Roh Kebenaran. Apa tugas Roh Kebenaran? Tugasnya adalah memimpin orang percaya ke dalam seluruh kebenaran. Kata ke dalam memberikan pengertian menuju ke suatu tempat atau tepatnya memasuki suatu tempat yang isi keseluruhannya adalah kebenaran. Kalau dikatakan disini bahwa keseluruhan isi tempat tersebut adalah kebenaran itu berarti di tempat tidak ada yang salah. Sama sekali tidak ada yang salah, alias semuanya benar. Bukankah itu tempat yang selalu dirindukan dan dicita-citakan oleh seluruh manusia? Alangkah indahnya tempat yang isinya hanya kebenaran tersebut. Pasti disana hanya ada damai sejahtera karena tidak ada yang dihukum. Bukankah kita (umat manusia) memahami lawan benar adalah salah; padahal salah pasti dihukum, dsb. Jadi pekerjaan Roh Kebenaran itu adalah memimpin orang percaya untuk memasuki suatu tempat yang berisi kebenaran.

Ngomong-ngomong tentang memimpin, KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) memberikan pengertian membimbing, menuntun, mengarahkan, dan menunjukkan. Jadi dalam hal ini tugas Roh Kebenaran adalah membimbing, menuntun, mengarahkan dan menunjukkan jalan menuju atau memasuki kebenaran. Atau kalau kita mengambil ajaran KH Dewantara memimpin berpengertian: Hing ngarsa Sung tuladha (ketika didepan Roh Kebenaran memberikan teladan tentang bagaimana cara memasuki area kebenaran), Hing madya mangun karsa (ketika di tengah Roh Kebenaran membangun kehendak untuk memasuki area kebenaran), serta Tutwuri handayani (ketika di belakang Roh Kebenaran memberikan kekuatan untuk masuk pada area kebenaran). Namun untuk memasuki area kebenaran tersebut semua tetap berpulang pada orang yang dipimpin oleh Roh Kebenaran itu sendiri. Karena tugas Roh Kebenaran bukanlah untuk menguasai orang percaya kemudian memasukannya atau memaksanya untuk masuk pada area kebenaran.

Jadi jikalau seumpama suatu saat orang yang dipimpin oleh Roh Kebenaran itu terjatuh, terluka bahkan rusak, ya jangan salahkan Roh Kebenaran yang memimpin. Mungkin orang tersebut perlu bertanya kepada diri sendiri; apakah aku mengikuti arahan, bimbingan, dan petunjuk Roh Kebenaran itu? Karena ketika orang percaya mau mengikuti arahan, bimbingan dan petunjuk dari Roh Keberan itu, janji Tuhan Yesus pasti memasuki area kebenaran yang keseluruhan isinya keberanaran tadi. Bahkan sebenarnya ketika orang percaya terjatuh, terluka dan rusak pun sebenarnya Roh Keberanan masih berkenan meimpin dengan cara membimbing, mengarahkan dan menunjukkan jalan yang memasuki area kebenaran. Ketika orang percaya jatuh, terluka dan rusak, sebenarnya belum mati atau masih ada kesempatan untuk mengikuti Roh Kebenaran yang masih berkenan memimpin dengan cara Hing ngarsa Sung tuladha, Hing madya mangun karsa, dan Tutwuri handayani (didepan memberi teladan, ditengah membangun kehendak dan dibelakang member kekuatan) untuk tetap memasuki area kebenaran. Karena Roh Kebenaran itu sudah bekerja, masih bekerja dan selalu bekerja.

Roh Kebenaran tidak akan pernah berhenti bekerja.

Satu lagi; Roh Kebenaran tetaplah Roh Kebenaran yang tidak akan pernah berubah menjadi roh salah (kesalahan), sebab   sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.

Amin.

 

Selasa, 25 Mei 2010

TATA UPACARA KRISTEN: "MITONI KANDHEGAN"

Karacik dening: Pdt. Riagung Putra Nugraha, S.Th.

Katrangan Purwaka

Ing Padatan Umum[1]; Urip ing bebrayatan ngadheg iku klebu prakara kang penting. Wong loro dipitaya ing Allah, didhawuhi ngrewangi nyipta, ngreksa lan ngupakara urip anyar. Yen olehe ngandheg lagi sepisanan, nalika kandhegan umur telung sasi dipengeti nganggo slametan. Yen kandhegan umur pitung sasi utawa luwin sethitik, umume wong padha nganakake slametan maneh, luwih gedhe tinimbang kang dhisik. Sing wadon adus nganggo banyu saka tuk pitu, utawa adus kali, salin tapih warna pitu, lan slametan tumpeng ya pitu.

Tata panembah panuwun sokur nalika kedhegan umur 7 sasi iki, kagawe kanggo ngawekani manawa ing sanyatane isih akeh wong Kristen sing nganakake mitoni, sanadyan akeh sing padha ora ngreti maknane. Tata panembah iki kagawe kanthi ancas migunakaken kabudayan supaya bisa kagunakake kanggo kamulyaning Gusti sarta menehi pangaji marang para titahing Gusti.[2] Dene olah-olahane kanthi migunakake cara[3]:

  1. Ngajeni kabudayan sing ana
  2. Asikep kritis marang kabudayan sing ana
  3. Ngenerake filosofi kabudayan sing ana marang keyakinan Kristen

 

Ujube Upacara

1.       Ngaturke panuwun marang Gusti anggone nampa momongan ganep pitung sasi ana kandhegan kanthi slamet.

2.      Nyuwun berkah amrih gangsar olehe nglairake besuk.

 

 

 

Ubarampene Upacara

Sanadyan ora kudu, nanging minanga pralambang saha kanggo negesi kaleksanane upacara apike kacawisake ubarampen ing ngisor iki:

1.       Tumpeng sapta-nugraha; yakuwi tumpeng kang cacahe pitu mralambangi Sih Dalem Hyang Roh Suci, Rohing Allah ingkang maha suci. Mengku teges: mugi lare ingkang wonten kandhegan kapenuhana nugrahaning Roh Suci.

2.      Jenang procot; yakuwi jenang sungsum didokoki gedhang (raja utawa kapok) wutuhan.

3.      Jongkong; yakuwi telo puhung diparut didokoki gula  sisiran diwungkusi cilik-cilik, didang.

4.      Inthil; yakuwi glepung gaplek/ utawa ketan, diuyahi diwenehi utawa tanpa gula, diinthili banjur didang.

Jenang procot, jongkong, lan inthil mralambangi panyuwunan supaya lahiring jabang bayi kanthi gampang, kaya dijongkongake mrocot lan ora suwe ari-ari sumrinthil nututi.

5.      Sega Megana (saka termbung marga ana); yakuwi sega pulen lawuh kuluban, bumbu megana (parutan klapa, teri goreng, tempe bakar lan pete dirajang-rajang).

6.      Sega golong limang iji; yakuwi sega pulen diwangun bunder, gedhene kira-kira sakepel.

Sega megana lan sega golong limang iji kadadekake siji. Sega megana ateges marga ana utawa margine kasembadan panyuwunipun. Sekul golong 5 iji mralambangi pribadine manungsa dhewe-dhewe. Miturut ngelmu kejawen (filsafat jawa) manungsa kuwi dititahake dening Gusti Allah lumantar bapa-biyunge kanthi rerangken kang ana 5 yakuwi; kakang kawah, adhi ari-ari, tali puser, getih (rah), lan lima pancer yakuwi jabang bayi. Lima-limane mujudake panuggal kang ora kena pinisah. Kabeh minangka sedulur tunggal pertapan (guwa garbaning biyung), dudu pasaban (yakuwi jagad raya).

Sega golong 5 iji manunggil dadi siji karo sego megana ngemu teges; kita kang padha kumpul bisaa golong-gilig, tunggal karsa sembahyang marang kang Mahakwasa, bisaa dadi margane sedulur sing ngandheg kasembadan panyuwune.

7.      Banyu talon lan kepur; yakuwi banyu bening dicemplungi kembang telon (kenanga, kanthil, mawar/mlati) kanggo ngepyur-epyuri sing lagi ngandheg, pasamuwan, lan dhedaharan sing ana. Mralambangi lubering berkah saking Gusti, Hyang Allah Tunggal ingkang apribadi tiga, inggih Hyang telu-teluning atunggal, Hyang Trimulya ingkang linangkung (yakuwi Allah Sang Rama, Sang Putra, lan Sang Roh Suci)

8.     Dhaharan liyane sakersa; mung minangka jejangkep pasugatan sing padha sembahyang.

 

Lakuning Upacara

(ing ngisor iki minangka conto ing upacara mitoni kandhegane ibu Woro Dyah HK, Kebonagung, 15 Agustus 2009)

1.            Pambuka

         Wakil sing kagungan dalem, nerangake perlune para sedulur diaturi nglumpuk, ngumumake yen upacara arep diwiwiti, saha ngaturi pemimpining umat kangge mimpin.

2.           Kidung Pambuka – KPK BMGJ 35:1,2,3

3.           Pandonga Pambuka

4.           Kidung Panyuwunan 1 – KPK BMGJ 36:1,2

5.           Maknani Saben Pralambang

6.           Kidung Panyuwunan 2 – KPK BMGJ 36:3

7.           Pangandika Suci – Lukas 1:46-55

8.          Kidung Panyuwunan 3 – KPK BMGJ 36:4

9.           Pandonga Panuwun Sokur lan Panyuwunan Berkah Kanggo Sing Lagi Ngandheg

10.      Kidung Panyuwunan 4 – KPK BMGJ 36:5

11.        Pangaken Pitados Rasuli

12.       Berkahan Kinanthi Kepyuring Banyu Telon.



[1] Tatacara Katulik racikan A. Sandiwan Brata Pr. ing kaca 8-9.

[2] PPA GKJ edisi 2005 ing pitakenan-jawaban 163.

[3] PPA GKJ edisi 2005 ing pitakenan-jawaban 162.

MENEMUKAN DAN MEMBAGI BERKAT TUHAN MELALUI AKTIVITAS KERJA HARI INI

Renungan Pagi RSPR Purwodadi pada 22 Maret 2010

Oleh kang PUTRA

 

 

Bacaan : Kejadian 12:1-8

Nats      : Kejadian 12:2

 

          Siapa yang tidak ingin berkat? Semua orang menginginkan berkat. Kita bekerja mencari berkat dan apapun yang kita lakukan di dunia sebagai sarana mencari berkat. Tetapi yang menjhadi pertanyaan kita adalah; kapan kita bisa menemukan berkat? Pada renungan pagi hari ini kita akan belajar dari Abaraham untuk “Menemukan dan Membagi Berkat Tuhan Melalui Aktivitas Kerja Hari Ini”.

          Kita semua mengenal Abraham dengan sebutan “bapa segala orang percaya/beriman”. Ia adalah “dedengkot” segala orang percaya/beriman. Ia menjadi teladan bagi orang beriman. Bacaan kita (Kejadian 12:1-8) mengisahkan tentang bagaimana Tuhan memanggil Abaraham untuk menemukan berkat dan membaginya kepada semua orang. Hal tersebut ditegaskan dalam ayat 2; “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat”. Untuk itulah kita akan belajar menemukan dan membagi berkat Tuhan melalui aktivitas kerja hari ini, dengan 2 pokok bahasan, yaitu:

1.   Apa yang harus dilakukan Abraham untuk bisa menemukan dan membagi berkat Tuhan?

2.   Mengapa yang harus dilakukan adalah menemukan dan membagi berkat?

1.   Apa yang harus dilakukan Abraham untuk bisa menemukan dan membagi berkat Tuhan?

Ayat 1 dalam bacaan kita setidaknya menjadi penjelasan kepada kita tentang apa yang diperintahkan Tuhan untuk dilakukan Abraham untuk bisa menemukan dan membagi berkat. Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;” Apa artinya? Sebenarnya apa yang harus dilakukan Abraham bukan hanya perkara meninggalkan kampung halaman, sanak saudara dan orang tua untuk berjalan ke suatu tempat yang dijanjikan Tuhan. Tetapi untuk memenuhi panggilan Tuhan, Abraham harus bersedia dan berani meninggalkan hal-hal yang pasti atau mapan.

Apabila dalam ayat 1 dikatakan tentang negeri yang harus dituju oleh Abraham dengan sebutan “ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu”, tentunya kita bisa membandingkan bahwa kampung halaman, sanak-saudara dan orang tua Abraham lebih pasti dan mapan. Hal tersebut akan berbeda apabila dalam panggilan-Nya, Tuhan sudah menunjuk/menyebut suatu negeri Kanaan. Jadi Abraham pada saat itu belum tahu (karena belum dikasih tahu) tentang negeri mana yang akan diberikan Tuhan kepadanya.

Hal tersebut memberikan pengertian bahwa Abraham harus merubah haluan dan pusat hidup. Semula ada kampung halaman, ada sanak-saudara dan rumah orang tua dan segala macamnya yang suatu saat bisa dijadikan tempat berlindung dan pertologan bila menghadapi kesulitan hidup, harus berubah menjadi harus benar-benar mengandalkan Tuhan.

Apakah Abraham melakukan perintah Tuhan tersebut? Jawabnya ada pada ayat 4-5; “Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, … mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ.” Abraham melakukan apa yang diperintahkah Tuhan. Bahkan bukan hanya itu, dalam melaksanakan perintah Tuhan tersebut Abraham menerapkan gaya hidup kemah-mezbah, mezbah-kemah. Hal tersebut nyata dalam ayat 7-8; “Ketika itu TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: "Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu." Maka didirikannya di situ mezbah bagi TUHAN yang telah menampakkan diri kepadanya. Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN”. Apa artinya?

Kemah adalah lambing tempat untuk tidur, makan, berkeluarga, bekerja, dll. Sedangkan mezbah adalah lambang untuk menyebut nama Tuhan dan menyembah Tuhan. Dalam hal ini Abraham menerapkan gaya hidup dimana ada kemah disitu ada mezbah.

Itu yang mestinya kita lakukan apabila ingin menemukan berkat Tuhan; yaitu merubah haluan dan pusat hidup yang semula mengandalkan segala macam keadaan dunia menjadi mengandalkan dan memusatkan hidup kepada Tuhan yang diwujudkan dalam gaya hidup kemah-mezbah, mezbah-kemah atau dimana ada kemah disitu ada mezbah?

Mari kita bertanya utuk pribadi kita masing-masing; sudahkah kita menerapkan gaya hidup kemah-mezbah, mezbah-kemah? Permasalahan akan kita temui apabila kita memahami penerapan gaya hidup kemah-mezbah, mesbah-kemah itu dalam segi kuantitas. Kita akan berfikir, kalau begitu aku harus menjalani hidup dengan cara 50% untuk kemah dan 50% untuk kerja. Mari kita coba mengukur kalau kita menggunakan segi kuantitas untuk menerapkan gaya hidup kemah-mezbah, mezbah-kemah tersebut. Berapa % yang kita gunakan kemah dan berapa % yang kita gunakan untuk mezbah? Saat ini, ketika kita sedang renungan pagi, kita  menggunakan waktu untuk ….? (mezbah). Mari kita hitung berapa jam kita gunakan waktu untuk renungan pagi dan berapa jam kita gunakan waktu untuk bekerja?

Abraham sebenarnya menerapkan gaya hidup kemah-mezbah, mezbah-kemah bukan dalam segi kuantitas saja; melainkan lebih pada segi kualitas. Dimana ketika Abraham berjalan tetap mengandalkan terang kasih dan kebijaksanaan Tuhan dan apapun yang dilakukan Abraham dalam perjalanan selalu memusatkan hidup kepada Tuhan. Kemudian pada saat-saat tertentu Abraham kemudian mengenang dan mencari penguatan dari Tuhan dalam ibadah dan doa.

Itu juga yang sebenarnya yang mesti kita wujudkan dengan gaya hidup kemah-mezbah, mezbah-kemah. Ketika kita bekerja, kita lakukan pekerjaan kita dengan dasar bahwa itu perintah Tuhan dan sekaligus pekerjaan dan cara kerjaku menjadi sarana Tuhan berkarya kepada dunia. Itu artinya kita harus senantiasa mengingat dan menyadari bahwa pekerjaan dan cara kita bekerja juga dipakai Tuhan utuk berkarya menyatakan kasih dan rahmat-Nya, baik kepada diriku dan kepada sesame-dunia disekitarku. Kalau kita bekerja dengan menydari dan terus mengingat hal tersebut, mestinya aktivitas kerja kita menjadi baik dan berkualitas. Karena bagaimana mungkin aku bekerja semau gue dan kerjaku tidak karuan kalau aku sadar melalui kerjaku Tuhan berkarya?

2.   Mengapa Harus Menemukan dan Membagi Berkat?

Mengapa bukan menemukan dan menikmati berkat, tetapi kok harus menemukan dan membagi berkat? Alasannya selain Tuhan juga berkarya melalui kerjaku seperti penjelasan di atas, bisa kita pahami dengan ilustrasi atau gambaran berikut:

Di Israel terdapat dua danau besar yang bernama danau Galilea dan Laut Mati. Danau Galilea adalah sumber hidup karena disana ada kehidupan. (Kita ingat calon-calon murid Yesus bekerja mencari ikan di danau Galilea ini. Bahkan kehidupan di dalam danau Galilea tidak pernah berhenti atau mati. Mengapa di dalam danau Galilea ada kehidupan? Karena danau itu tidak hanya menerima aliran air dari sungai tetapi juga memberi atau mengalirkannya kepada sungai-sungai berikutnya. Untuk itulah disana tetap ada kehidupan.

Sedangkan Laut Mati tidak bisa dijadikan sumber kehidupan, karena memang di dalamnya tidak ada kehidupan maka disebut dengan Laut mati. Mengapa tidak ada kehidupan karena laut mati hanya mau menerima aliran air dari sungai-sungai disekitarnya tetapi tidak meneruskannya kepada sungai-sungai berikutnya.

Jadi kita diberkati supaya kita menjadi berkat bagi yang lain. Supaya kita bisa selalu merasa terus disuplai atau menemukan berkat, kita harus bersedia menjadi berkat.

Ada semacam peringatan di sini: kita diberkati, tetapi kemudian hanya kita simpan semuanya untuk diri kita sendiri. Hati-hati, kita bisa mati! Justru kalau kita diberkati untuk menjadi berkat, kita akan memperoleh kehidupan, kita akan menjadi hidup.

         

          Oh ya.., sekedar mengingatkan tema renungan kita hari ini adalah “Menemukan dan Membagi Berkat Tuhan Melalui Aktivitas Kerja Hari Ini”, untuk itu selamat menemukan dan membagi berkat dalam aktivitas kerja hari ini. Tetapi mengapa hanya hari ini, apakah besok tidak menemukan dan membagi berkat lagi? Bukan itu maksudnya, tetapi cobalah dulu untuk kehidupan hari ini, dan kalau sudah benar-benar merasakan, lakukanlah lagi pada hari besok, hari esok, hari esoknya lagi dan esoknya lagi.

Tuhan memberkati.